Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-17 13:59:45【Sehat】121 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(6)
Artikel Terkait
- Kemenekraf perkuat 28 provinsi miliki Dinas Ekonomi Kreatif
- Jelang akhir tahun, simak 8 ide liburan yang ngak biasa dan seru
- Pegiat soroti lemahnya aturan iklan kental manis ancam kesehatan anak
- Penerima manfaat MBG diminta laporkan apabila alergi makanan tertentu
- UI gelar sarasehan nasional bahas lingkungan dan kesehatan
- Pengelola SPPG Blora sesali video inspeksi viral timbulkan kegaduhan
- Kemendag: Perlakuan udang terkontaminasi radioaktif dibahas intensif
- Wamen PPPA harap hasil kebun di Gorontalo bisa dukung program MBG
- China terus awasi produk bahari dari Jepang setelah keran impor dibuka
- Kolaborasi lintas sektor kunci keberhasilan MBG
Resep Populer
Rekomendasi

KKP ungkap upaya atasi Cs

Bank Indonesia dorong pengembangan ekonomi lewat wisata ramah Muslim

KBRI Yangon dukung penuh timnas putri U

Pegiat soroti lemahnya aturan iklan kental manis ancam kesehatan anak

Mendagri: Inflasi YoY Oktober masih aman di angka 2,86 persen

PBB Siap tingkatkan bantuan bagi warga Gaza usai gencatan senjata

Penjualan bebas bea di pulau resor China naik selama libur Pekan Emas

Muzani minta PIRA Gerindra sukseskan program MBG Presiden Prabowo